
SOLO, JelajahkitaNews.com – Wali Kota Solo Respati Ardi akan terus memantau pendistribusian minyak goreng di wilayah Solo. Hal tersebut dikatakan saat mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam operasi pasar yang berlangsung di Kantor Pos Solo, Selasa, 11 Maret 2025 pagi. Kegiatan ini bertujuan memastikan harga dan volume minyak goreng sesuai dengan ketentuan.
Dalam tinjauan tersebut, Menteri Pertanian mengapresiasi langkah PT Pos Indonesia melalui program Agri Post, yang telah membuka 1.341 gerai dan mengungkapkan, minyak goreng yang dijual sudah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.700 per liter.
Namun, masih ditemukan kemasan minyak yang volumenya kurang dari standar, yaitu hanya 900 ml atau berkurang 10% dari seharusnya. “Beberapa hari lalu kita temukan yang hanya 700 ml, artinya kurang 25 persen. Sekarang sudah membaik, tapi tetap harus diperbaiki agar sesuai ketentuan dan tidak merugikan masyarakat,” ungkap Menteri Pertanian.
Respati menegaskan bahwa pemantauan akan terus dilakukan untuk memastikan masyarakat tidak dirugikan.
“Kami ingin memastikan bahwa warga Solo mendapatkan minyak goreng dengan harga dan volume yang benar. Pak Presiden sudah menginstruksikan agar distribusi minyak ini berjalan adil dan merata,” jelasnya.
Menteri Pertanian juga mengimbau agar tidak ada spekulasi harga maupun pengurangan volume secara sengaja.
“Kami meminta kepada seluruh pedagang untuk tidak mengurangi isi minyak goreng dan tetap menjual sesuai HET. Jangan ambil keuntungan dengan mengorbankan hak masyarakat, terutama di bulan Ramadan ini,” ujarnya.
Selain itu, pihak kepolisian dan Satgas Pangan diminta untuk menindak produsen atau distributor yang terbukti melakukan kecurangan.
“Jangan sampai yang menjadi korban justru pedagang kecil. Kasat Reskrim dan Satgas Pangan harus menelusuri produsen yang masih bermain curang. Mereka yang harus bertanggung jawab,” tegas Menteri Pertanian.
Setelah meninjau operasi pasar di Kantor Pos Solo, Wali Kota Surakarta dan Menteri Pertanian beserta rombongan bergerak ke pusat perdagangan tradisional di Pasar Gede Solo guna melihat langsung kondisi di lapangan.
Dengan adanya peninjauan ini, diharapkan semua pihak, terutama produsen dan distributor, dapat memastikan minyak goreng yang beredar di pasar benar-benar sesuai dengan standar. Pemerintah akan terus melakukan pengawasan agar masyarakat tidak dirugikan dan dapat berbelanja dengan tenang di bulan Ramadan ini. (*/ardi)
